PEMERIKSAAN KIMIA DARAH

Minggu, 06 November 2011
                                                          
Ø  Guna Pemeriksaan: untuk mengetahui hasil pemeriksaan kimia darah secara
         kuantitatif ( ketepatan nilai )

Ø  Sampel yang digunakan: serum / plasma
Ø  Sumber kesalahan pada persiapan sampel:
1.      Hemolisis
Definisi: pecahnya eritrosit disertai keluarnya zat – zat yang tekandung di
               dalamnya, sehingga serum/ plasma tampak kemerahan dan dapat
               menyebabkan kesalahan dalam analisis
Cara pencegahan:
a.       Alat yang digunakan dissposible
b.      Punksi vena yang dilakukan harus benar dan segera berhasil
c.       Saat memasukkan darah ke dalam tabung/ vial, alirkan perlahan – lahan melalui dinding tabung/ vial dan tidak boleh disemprotkan
d.       Segera dilakukan pemisahan

2.      Ikterik
Definisi: serum yang berwarna kuning coklat akibat adanya
    hiperbilirubinemia  ( peningkatan kadar bilirubin dalam darah )
            Serum ikterik dapat mempengaruhi pengukuran pada panjang gelombang
            400 –   500 nm akibat warna kuning coklat dari spesimen, sehingga tidak
mampu dibaca oleh fotometer

3.      Lipemik
Definisi: serum yang keruh, putih/ seperti susu karena hiperlipidemia
 ( peningkatan kadar lemak dalam darah ) atau adanya kontaminasi bakteri

Makanan yang baru dikonsumsi, terutama yang mengandung lemak dapat menyebabkan lipemia ( peningkatan kadar lemak darah untuk sementara )
                                  
Ø  Persiapan pasien untuk pemeriksaan kimia darah:
1.      Puasa 10 – 12 jam
2.      Penganbilan sampel pagi hari ( jam 7.00 – 9.00 ), karena harga normal sesuai dengan pemeriksaan
3.      Pengambilan darah dilakukan dengan posisi pasien duduk
4.      Pengobatan yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, dihentikan sebelum pemeriksaan


PENGUKURAN FOTOMETER

Ø  ADA 2 MACAM:
1.      End Point: pengukuran yang dilakukan saat reaksi sudah berhenti
Contoh pemeriksaan: Glukosa, Cholesterol, asam urat, total protein , dll
2.      Kinetik: pengukuran yang dilakukan saat reaki sedang berlangsung
Contoh pemeriksaan: pemeriksaan enzimatik ( SGOT, SGPT, ALP, LDH )

Ø  Pada kedua jenis pengukuran tersebut digunakan BLANKO, yang berfungsi untuk nengenolkan alat

Ø  Macam – macam blanko:
1.      Blanko udara: mengenolkan alat saat kuvet dalam keadaan kosong
2.      Blanko aquadest / air: mengenolkan alat dengan menggunakan Aquadest
3.      Blanko reagen: ikstinsi sebenarnya dari larutan reagen yang mengandung
              konstituen pemeriksaan tanpa penambahan sampel
4.      Blanko sampel: ikstinsi sebenarnya dari larutan reagensia yang
   mengandung  sampel tanpa penambahan reagensia starter

Ø  Reagensia starter: larutan pereaksi/ reagensia yang menjalankan reaksi yang
spesifik  
Contoh: NaNO3 pada pemeriksaan Bilirubin

Ø  Selain menggunakan blanko, juga digunakan larutan Standart ( biasanya berfungsi untuk mengurangi kesalahan dalam pemeriksaan )

Ø  Contoh pemeriksaan yang menggunakan Program C/F : Cholesterol dan Total Protein

Ø  Contoh pemeriksaan yang menggunakan program C/St: Glukosa, Asam Urat, Albumin



SPESIMEN


A.    Persiapan
1.      Secara Umum
Persiapan pasien dalam keadaan basal
a.       Sebaiknya pagi antara jam 07.00 – 09.00
b.      Untuk pemeriksaan tertentu, pasien harus puasa selama 8 – 12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
 1)   Spesimen darah: tidak minum obat 4 – 24 jam sebelumnya
2)   Spesimen urine: tidak minum obat 48 – 72 jam sebelumnya
3)   Apabila tidak memungkinkan penghentian pemberian obat, maka hal tersebut harus diinformasikan pada petugas laboratorium
Contohnya: Pasien minum obat antidiabetes sebelum pemeriksaan 2 jam PP
a.       Menghindari aktifitas fisik / olah raga sebelum spesimen diambil
b.      Memperhatikan efek postur
Untuk menormalkan keseimbangan cairan tubuh dari posisi berdiri ke posisi duduk, dianjurkan pasien dududk tenang sekurangkurangnya 15 menit sebelum diambil darahnya
c.       Memperhatikan variasi diurna
Pemeriksaan yang dipengaruhi variasi diurna,  perlu diperhatikan waktu pengambilan darahnya, antara lain pemeriksaan ACTH, Renin, dan aldosteron

1.      Faktor pada pasien yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
a.       Diet
Makanan-minuman dapat mempengeruhi hasil beberapa jenis pemeriksaan baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya:
1)      Gula darah dan Trigliserid
Pemeriksaan ini dipengaruhi secara langsung oleh makanan dan minuman.
Karena pengaruhnya sangat besar, maka pada pemeriksaan gula darah puasa, pasien perlu dipuasakan 10-12 jamsebelum diambil darahnya, dan pada pemeriksaan Trigliserid pasien perlu dipuasakan sekurangkurangnya 12 jam
2)      Pemeriksaan LED, aktivitas enzim, besi, dan trace element
Pemeriksaan ini secara tidak langsung dipengaruhi oleh makan dan minuman karena akan mempengaruhi reaksi dalam proses pemeriksaan sehingga hasilnya menjadi tidak benar
b.      Obat –obatan
Obat – obatan yang diberikan baik secara oral maupus secara lainnya akan menyebabkan respon tubuh terhadap obat tersebut. Pemberian obat secara intra muskular akan menimbulkan jejas pada otot sehingga mengakibatkan enzim yang terkandung dalam otot masuk ke dalam darah, yang selanjutnya akan mempengaruhi hasil pemeriksaan, antara lain Creatin Kinase ( CK ) dan Lactic Dehydrogenase ( LDH )
Obat – obatan yang sering digunakan dan dapat mempengaruhi pemeriksaan dapar dilihat pada tabel 2

3 komentar:

{ Unknown } at: 19 November 2013 pukul 22.42 mengatakan...

boleh minta daftar pustakanya darimama ?

Anonim at: 8 Oktober 2014 pukul 20.23 mengatakan...

permisi.. jika sebelum pengambilah darah pada saat pengecekan tes kesehatan jam 8.00
saya lari pagi selama 45 menti di jam 5-6.45.. apakah yang akan terjadi,?

{ Unknown } at: 29 September 2017 pukul 11.36 mengatakan...

Itu sumbernya dari permenkes

Posting Komentar