BAB I
PENDAHULUAN
Dalam
mendiagnosa suatu tumor atau kelainan tubuh lainnya diperlukan pemeriksaan yang
teliti baik secara klinis, radiologis maupun histopatologis. Untuk pemeriksaan
histopatologis diperlukan jaringan tubuh yang didapat dengan cara biopsi atau
operasi dan diperiksa di laboratorium Patologi Anatomi dengan menggunakan
mikroskop cahaya. Hasil pemeriksaan Patologi Anatomi diperlukan untuk
menegakkan diagnosa dan menentukan
prognosa serta rencana pengobatan. Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang
akurat sampel harus diambil pada bagian yang representatif dari suatu jaringan
sehingga dapat mewakili keadaan yang sebenarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak
terkendali.
Kanker
payudara dapat dibedakan menjadi 2 yaitu cystic dan solid. Cystic adalah suatu
kanker yang berupa gelembung yang dilapisi selaput tebal dan di dalamnya
terdapat cairan, sedangkan solid adalah suatu tumor yang memadat. Selain kanker dalam suatu biopsi atau mastektomi dapat
juga ditemukan suatu aksesoris mammae yaitu suatu bentukan berupa serat-serat
jaringan lemak tetapi keras.
Jenis sampel jaringan:
A.
Biopsi
mammae dan eksisi (pengeluaran) setempat
Beberapa tipe dari biopsi adalah :
Cara:
Ukur jaringan
sebelum dipotong dan timbang berat jaringan.
Penjelasan:
1.
Mula-mula ukur dan
tentukan konsistensi jaringan.
2.
Jika ada kista harus
diukur dan tentukan warna dan zat isinya, jika ada tumor ukur dan tentukan
warna serta konsistensinya juga.
Sediaan untuk
pemeriksaan histopatologi :
1.
Jika jaringan kecil
seluruhnya masukkan maksimal 3 kasset.
2.
Jika jaringan besar
lakukan lamelisasi dan buat maksimal 3-5 kasset.
3.
Jika ada tumor atau
daerah yang mencurigakan ambil seluruhnya dan buat beberapa sediaan.
·
Jika sampel berupa
tumor cystic maka diambil potongan jaringan pada perbatasan selaput pada tumor
cystic dengan jaringan yang diperkirakan normal.
Potong jaringan
dengan ukuran 2 cm x 2cm x 0,5 cm, kemudian masukkan ke dalam kasset tissue,
lalu masukkan ke cairan fiksasi.
·
Jika jaringan berupa
tumor solid maka diambil potongan jaringan pada perbatasan jaringan abnormal
dengan jaringan yang diperkirakan normal atau bisa diambil sampel potongan
jaringan dari jaringan abnormal saja(tumor itu sendiri)
Potong jaringan
dengan ukuran 2 cm x 2cm x 0,5 cm, kemudian masukkan ke dalam kasset tissue,
lalu masukkan ke cairan fiksasi.
B.
Mammae
mastektomi
§ Modified
Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan
payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di
sekitar ketiak.
§ Total
(Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja,
tetapi bukan kelenjar di ketiak.
§ Radical
Mastectomy, yaitu
operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu
pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh
payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya
lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm
dan letaknya di pinggir payudara.
Cara
:
Pada
hari pertama timbang berat jaringan serta teliti jaringan dengan seksama.
1. Pada
kasus radikal mastektomi gunakan jaringan lemak sebagai petunjuk untuk bagian
lateral dan bagian otot sebagai petunjuk untuk bagian sisi atas. Kemudian
tempatkan jaringan pada papan dengan bagian bawah keatas dan bagian atas
kebawah. Perhatikan bagian pertemuan atas 1/3 bagian tengah dari serabut otot
pectoralis mayor yang hampir dekat horizontal.
2. Memotong
kelenjar getah bening secara berikut:
Radikal mastektomi:
a. Susunlah
otot-otot pectoralis dan lipat ketiak menurut posisi anatomi. Lipat ketiak
kadang-kadang tersobek selama operasi , bila tersusun baik akan membentuk garis
melebar seperti kipas. Masa lemak melebar keatas lateral melewati permukaan belakang
pectoralis minor.
b. Gunakan
otot pectoralis minor sebagai petunjuk, lalu lipat ketiak dibagi menjadi 3
bagian:
1. Level
1 : ( bagian bawah ): bagian bawah kebatas bawah otot.
2. Level
2 : ( bagian tengah ): antara batas atas kebawah batas bawah otot.
3. Level
3 : ( bagian atas ) : bagian atas
kebawah batas atas otot.
Lalu
angkat masing-masing dan fiksasi semalam.
c. Sisihkan
otot pectoralis minor dan cari kelenjar getah bening interpectoralis. Ini
biasanya ditemukan dekat ujung lateral dari permukaan bawah pectoralis mayor.
Jika tidak ditemukan kelenjar getah bening, ambil bagian lemak dari bagian ini
untuk pemeriksaan histopatologis. Kemudian sisihkan otot pectoralis mayor dan
cari perlusan tumor.
Modifikasi mastektomi:
a. Mula-mula
pisahkan lipat ketiak dari mammae.
b. Karena
petunjuk yang digunakan dalam radikal mastektomi tidak ada maka jaringan lipat
ketiak dibagi dua, sebagian letakkan lebih tinggi dan lainnya letakkan lebih
bawah kemudian fiksasi satu malam dalam botol terpisah.
3. Angkat
puting susu dan areola mammae dengan pisau dan awetkan satu malam.
Guna dari
pembuatan sediaan jaringan dari puting dan areola mammae yaitu untuk mengetahui
metastase dari kanker itu sendiri.
Jika suatu
kanker berada didaerah atau metastasenya sudah sampai disekitar putting maka
akan menyebabkan putting menjadi tidak
refratil lagi.
4. Dengan
pisau tajam dan panjang lakukan lamelisasi seluruh jaringan mammae setebal 2 cm.
Pada
hari kedua : pada radikal mastektomi: sobek jaringan lipat ketiak dan potong keluar
semua kelenjar getah bening yang sama berwarna putih dan biasanya ditemukan
kira-kira 20 buah.
Lalu
potong jaringan puting susu setebal 2-3mm. Kemudian jaringan mammae diperiksa
lagi potong-potong kecil, jika perlu buat potongan-potongan kecil atau buat
potongan tambahan untuk pemeriksaan hitologis.
Uraian
:
Buat
catatan-catatan singkat pada waktu sediaan diperiksa yang mencakup :
1. Bagian
(kanan atau kiri) dan jenis mastektomi: super radikal, radikal, modifikasi,
simpel, subcutan.
2. Sebutkan
seluruh jaringan meliputi : kulit, puting susu, mammae, otot pectoralis mayor
dan minor, fascia, jaringan lipat ketiak, dan dinding dada.
3. Ukur
berat dan garis tengah (kulit terpanjang dan garis tegak lurusnya).
4. Bentuk
dan warna kulit, bentuk puting susu, dan areola mammae.
5. Jika
ditemukan kelenjar getah bening periksa seluruhnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak
terkendali.
Kanker payudara
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
1.
Cystic
2.
Solid.
Jenis sampel
jaringan mammae yang digunakan untuk pemeriksaan histology ada
2 jenis, yaitu :
A.
Biopsi mammae dan
eksisi (pengeluaran) setempat
B.
Mammae mastektomi
DAFTAR
PUSTAKA
1. Prof.
Dr. Mukawi, Tanwir Y. 1989. Teknik
Pengelolaan Sediaan Histopatologi dan Sitologi. Bandung : FKUI.
2.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara#Patofisiologi diunduh 20 oktober 2011 pukul 11.30 WIB
1 komentar:
Terima kasih sharing informasinya ...
oya untuk referensi yang lain mungkin bisa juga baca2 dihalaman ini http://www.tanyadok.com/tekno/memastikan-kanker-dengan-biopsi-jaringan , kamaren saya juga barusan baca2 di halaman artikel tersebut , sekarng sudah mulai paham..
Posting Komentar