BAB I
Pendahuluan
Kebanyakan jaringan didapati tidak berwarna, sehingga tidak banyak yang
dapat dilihat di bawah mikroskop. Agar dapat dilihat dibawah mikroskop,
kebanyakan sediaan harus diwarnai. Oleh sebab itu, telah dirancang pewarnaan
jaringan agar berbagai unsur jaringan jelas terlihat dan dapat dibedakan. Bahan
warna untuk mewarnai berbagai jaringan, kurang lebih secara selektif.
Hematoksilin dan Eosin adalah metode pewarnaan yang banyak digunakan
dalam dalam pewarnaan jaringan histologi, sehingga diperlukan dalam diagnosa
medis dan penelitian. Hematoksilin adalah bahan pewarna yang sering digunakan
pada pewarnaan histoteknik, ia merupakan ekstrak dari pohon yang diberi nama logwood
tree. Hematoksilin bekerja sebagai pewarna basa, artinya zat ini mewarnai
unsur basofilik jaringan. Hematoksilin memulas inti dan strukutur asam lainnya
dari sel (seperti bagian sitoplasma yang kaya-RNA dan matriks tulang rawan)
menjadi biru.Hematoxylin akan mewarnai nukleus sedangkan eosin akan
mewarnai sitoplasma. Eosin bersifat asam. Ia akan memulas
komponen asidofilik jaringan seperti mitokondria, granula sekretoris dan
kolagen. Tidak seperti hematoksilin, eosin mewarnai sitoplasma dan kolagen
menjadi warna merah muda. Syarat-syarat standar zat warna ideal yaitu murah,
tahan lama, tidak sulit untuk di bersihkan, tidak merusakkan lingkungan.
BAB II
Pembahasan
Untuk menganalisis struktur jaringan
yang telah diiris, preparat harus diwarnai.Pewarnaan rutin yang sering
dikerjakan adalah haematoxylin-eosin (HE), karena
pewarnaan ini dapat menunjukkan sebagian besar struktur histologi.
Afinitas hematein terhadap nuclei tidak
baik, jika tidak menggunakan Mordant.
·
Mordant adalah penghubung
haematoxyllin dan DNA
·
Logam: Al, Fe, tungsten, molybdenum,
lead
·
Tipe mordant mempengaruhi tipe
jaringan yang terwarnai dan hasil akhir pewarnaan
Ada
delapan jenis larutan pewarnaan haematoxylin,
yaitu Dellafied, Erlich, Heidenhains,
Harris, Mayer, Weigert, Carazzi, dan Cole. Masing-masing formula pewarnaan
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang paling sering digunakan
adalah haematoxylin Mayer dan haematoxylin Harris.
Komposisi
Haematoxylin Mayer
•
Kristal haematoxylin………………….... 1 gr
•
Akuades……………………………… 1000 ml
•
Sodium iodate…………………………… 0,2 gr
•
Ammonium/potassium alum................. 50 gr
•
Citric acid…………………………....…. 1 gr
•
Chloralhydrate…………………………. 50 gr
Cara
Pembuatan Hematoxylin Mayer
1.
Larutkan Ammonium/Potassium alum di dalam aquades.
2.
Tambahkan Haematoxylin dan campurkan secara baik.
3.
Tambahkan Sodium Iodate, Citric Acid, dan Chloralhydrate.
4.
Campur dan aduk hingga seluruhnya tercampur dengan baik.
5.
Biarkan semalam dan saring dengan kertas saring besoknya.
Eosin
adalah zat warna Xanthene. Eosin paling cocok dikombinasikan dengan pewarna
haematoxylin. Eosin memiliki nilai kemampuan differensiasi sendiri untuk membedakan antara sitoplasma dari tiap
sel dan serabut jaringan ikat yang berbeda.
Jenis
eosin :
·
Eosin Y (yellowish), water soluble
·
Eosin B (Bluish)
·
Ethyl Eosin (eosin S, eosin alkohol
absolut)
Eosin Y(yellowish) paling banyak digunakan,
karena termasuk zat warna asam sehingga dapat berikatan dengan protein (basa)
dan dapat berpenetrasi pada struktur padat dan bersifat metakromatik. Terdapat
dalam 2 bentuk ,yaitu : monomer (merah) dan dimer (orange merah).
Hasil pewarnaannya , yaitu :
sitoplasma akan berwarna merah, eritrosit akan berwarna orange merah, nukleus
piknotik akan berwarna ungu, dan nukleolus akan berwarna merah.
Komposisi
Eosin
Eosin-alkohol
Stock 1%
•
Eosin y ws………………………………………
1 gr
•
aquades……………………………………………… 20 ml
•
Larutkan dan tambahkan alkohol 95% ……….. 80 ml
Eosin
working solution
•
Eosin-alkohol stock 1 bagian
•
Alkohol 80% 3 bagian
•
Dibuat sesaat sebelum digunakan dan tambahkan Asam Asetat glasial 0,5 ml untuk
setiap 100 ml
larutan dan aduk dengan baik.
Cara
kerja :
1.
deparafinisasi preparat
yang telah kering ke dalam xylol sebanyak 3x (@ 10 menit)
2.
masukkan ke dalam alkohol
sebanyak 2x (@5 menit)
3.
cuci dengan air mengalir sampai alkohol
hilang
4.
masukkan ke dalam
larutan hematoxylin
selama 7 menit
5.
cuci dengan air
mengalir sampai tidak luntur
6.
celupkan dalam HCL 2x
celup untuk decolorisasi
7.
cuci dengan air
8.
rendam dalam air sampai
warna air menjadi biru
9.
masukkan ke dalam
larutan eosin
1. cuci
dengan air mengalir
11. cuci
dengan alkohol I
12. cuci
dengan alkohol II
33. cuci dengan air mengalir
4. pres
dengan kertas saring, lap dengan kapas
15. masukkan
dalam larutan xylol
16. pres
dengan kertas saring, dan lap dengan kapas
17. Tutup
(mounting) dengan entellan/balsam Kanada dan cover glass
18. Beri
label pada sajian tersebut dan biarkan hingga entelan mengering
Hasil
•
Nukleus berwarna biru.
•
Sitoplasma berwarna kemerahan dengan adanya beberapa variasi warna pada
komponen
tertentu.
Contoh
jaringan dengan pengecatan Hematoksilin Eosin
1. Nodus
Lymphaticus
Teknik pewarnaan
: HE
Perhatikan :
a. Capsula :
Jaringan ikat ini mengandung:
– serabut-serabut kolagen.
– vasa lymphatica afferentia
b. Hilum :
serabut kolagen tampak lebih tebal.
c. Cortex :
disini terdapat banyak noduli lymphatici yang berderet-deret.
Noduli limphatici merupakan kumpulan padat
limfosit
Di
pusat noduli ada centrum germinale sel (tempat limfosit B berproliferasi dan
differensiasi menjadi sel
plasma)
d.
Trabeculae : berasal dari capsula, meluas ke arah pusat nodus lymphaticus di
antara noduli
limphatici dan medulla.
e. Paracortex antara
cortex dan medulla, tempat limfosit T
f. Medulla,
lebih kedalam berwarna lebih pucat
g.Sinus
Lymphaticus (rongga tempat menampung cairan limfe dari vasa limfatik afferens.).
Ada berbagai
jenis:
– sinus lymphaticus capsularis (marginalis) : dibawah capsula
– sinus corticalis : di sepanjang
trabeculla
–
sinus medullaris :
di medulla
2. Lien
atau Spleen
Pewarnaan : HE
Pengamatan pada sediaan limfa:
a. Selubung :
– tunica serosa : epitel pipih selapis
– tunica fibrosa : mengandung serabut kolagen dan elastis.
Berlanjut ke tengah
sebagai
trabecula
b. Isi : Pulpa lienalis dibedakan
2 jenis:
– Pulpa alba :
tampak sebagai kelompok berpadatan, kebiru-biruan
Arteria centralis terdapat dekat pusat pulpa
alba.
–
Pulpa rubra : tampak sebagai jaringan tidak teratur.
3. Thymus
Pewarnaan : HE
Perhatikan :
a.
Capsula : berlanjut sebagai septum interlobare yang membagi thymus menjadi
lobus thymi
b.
Cortex : penuh dengan limfositus thymicus atau thymocytus, berpadatan,
kebiru-biruan.Merupakan tempat produksi limfosit
c. Medulla :
berwarna lebih pucat.limfositus lebih sedikit
– banyak
limfoblastus dan retikulositus
– terdapat
corpusculum thymicum kebulat-kebulatan mengandung:
• sel epitel teratur konsentris.
•
cellula gigantica atau sel raksasa.
4. Tonsil
Pewarnaan
: HE
Perhatikan :
a.
Capsula : berupa jaringan ikat sebagai pembungkus, capsula membentuk septum
internodulare ke
arah pusat.
b.
Epithelium Squamosum Stratificatum: melapisi permukaan bebas.
– banyak
mengalami infiltrasi oleh limfosit
– berlekuk-lekuk
dinamakan: crypta tonsillaris.
c. Noduli Lymphatici : bulat, berderet
sepanjang crypta tonsillaris
5. Sumsum
Tulang
Teknik pewarnaan
: HE
Perhatikan :
- Textus
connectivus reticularis sebagai jaringan dasar yang dengan pewarnaan HE
serabutnya tidak
tampak.
- Megakariosit
merupakan sel raksasa dengan nucleus relatif besar, dan sitoplasma
berwama merah
-
Normoblas memiliki sitoplasma berwarna kemerah-merahan, nucleus
biru letak di tengah.
-
Haemocytoblastus, adipocytus.
KESIMPULAN
Hematoksilin dan
Eosin adalah metode pewarnaan yang banyak digunakan dalam dalam pewarnaan
jaringan histology.
Hematoksilin
memulas inti dan strukutur asam lainnya dari sel (seperti bagian sitoplasma
yang kaya-RNA dan matriks tulang rawan) menjadi biru.Hematoxylin akan
mewarnai nukleus sedangkan eosin akan mewarnai sitoplasma. Eosin bersifat asam, tidak seperti
hematoksilin, eosin mewarnai sitoplasma dan kolagen menjadi warna merah muda.
Syarat-syarat
standar zat warna ideal yaitu :
- Murah
- tahan lama
- tidak sulit untuk di bersihkan
- tidak merusakkan lingkungan
Jenis
larutan Hematoxylin : Dellafied, Erlich, Heidenhains,
Harris, Mayer, Weigert, Carazzi, dan Cole
Jenis Larutan Eosin :
·
Eosin Y (yellowish), water soluble
·
Eosin B (Bluish)
·
Ethyl Eosin (eosin S, eosin alkohol
absolut)
Larutan cat yang sering
digunakan ialah Hematoxylin Mayer dan Eosin Yellowish.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar